Globalisasi pada hakikatnya merupakan gagasan dari pihak atau negara tertentu yang kemudian di tawarkan kepada pihak atau negara lain untuk diikuti dengan alasan tertentu. Proses globalisasi memerlukan waktu, sehingga merupakan suatu proses yang terus bergulir dari waktu ke waktu.
Proses globalisasi, mata rantainya terletak di Eropa, secara cepat menyebar dan berkembang ke seluruh dunia, dan sebagian besar negara-negara di dunia membuka diri untuk menerima globalisasi. Proses globalisasi tidak hanya menyentuh kehidupan budaya, tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, politik dan komunikasi.
- Fase Pertama
Globalisasi telah dimulai sejak abad ke-15, seiring dengan pertumbuhan kapitalisme dan ekspansi suatu negara ke luar negeri. Proses globalisasi juga telah di mulai sejak terjadinya penaklukan atas Asia, Afrika, dan Amerika Latin serta pendudukan bangsa kulit putih atas tanah di Amerika Utara dan Australia.
- Fase Kedua
Fase kedua dari globalisasi di bangun pada era interimperial trade atau perdagangan antar kaum penjajah. Perdagangan antarnegara di Eropa, yang selanjutnya dengan Amerika merupakan serangkaian kerja sama lokal dalam satu kawasan untuk mendukung kekuatan dominan dalam kawasan tersebut. Dalam konteks ini, globalisasi telah melibatkan kompetisi dan kolaborasi antara perusahaan multinasional di suatu negara untuk merebut pasar dunia.
- Fase Ketiga
Pada tahapan ketiga, globalisasi masuk kedalam fase international trade atau perdagangan internasional. Perdagangan internasional atas komoditas dan jaringan pasar global maupun regional telah memberi karakter kelas dalam globalisasi, di mana globalisasi menjadi arena bagi konflik kelas dan konflik perdagangan.
Selain 3 tahapan di atas, terdapat juga tahapan-tahapan dalam proses globalisasi, antaralain
- Tahap embrional (tahun 1500-1800)
- Tahap pertumbuhan (tahun 1810-1870)
- Tahap take off (tahun 1870-1920)
- Tahap perjuangan hagemoni (tahun 1920-1960)
- Tahap ketidak pastian (tahun 1960-1990)
- Tahap kebudayaan global (setelah tahun 1990)
Keenam tahap ini merupakan akibat dari revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi. Revolusi ilmu pengetahuan dengan segala perwujudannya telah mendorong meluasnya budaya global dengan ciri mobilitas tinggi dan arus informasi yang tidak terbendung. Adapun wujud dari arus budaya global adalah :
- Arus ide yang di tandai dengan makin derasnya nilai baru yang masuk ke suatu negara. Dalam arus ide ini muncul isu-isu yang telah menjadi bagian dari masyarakat internasional. Isu internasional ini tidak hanya berlaku di suatu wilayah nasional.
- Arus media yang ditandai dengan makin kuatnya mobilitas informasi, baik melalui media cetak maupun elektronik. Berbagai peristiwa di belahan dunia seakan-akan berada di hadapan kita karena cepatnya informasi.
- Arus keuangan yang di tandai dengan makin tingginya mobilitas modal, investasi dan pembelian melalui internet, serta penyimpanan uang di bank asing.
- Arus teknologi yang di tandai dengan mobilitas teknologi dengan munculnya multinational corporation dan transnational corporation yang kegiatannya dapat menembus batas-batas negara.
- Arus etnis yang di tandai dengan mobilitas manusia yang tinggi dalam bentuk imigran, turis, pengungsi, tenaga kerja, dan pendatang. Arus manusia ini melawan batas-batas teritorial negara